Kediri journalaktualnews.online – Skandal korupsi di proyek P3TGAI Desa Karang Rejo, Kandat, menghebohkan publik. Tim LP3-NKRI menemukan indikasi potongan dana 20% untuk aspirator dan pelaksanaan proyek yang dipaksakan meski desa hanya menjadi penerima manfaat.
Dalam investigasi, sejumlah kepala desa dan ketua HIPPA mengungkapkan kekhawatiran mereka. Sisa dana Rp155 juta tidak cukup menutupi biaya koordinasi, pendampingan, dan kebutuhan lain, sehingga laporan SPJ proyek rentan direkayasa.
Kepala Desa Karang Rejo menegaskan proyek sudah diperiksa kejaksaan, namun Tim LP3-NKRI menilai hal itu belum cukup menutup indikasi praktik korupsi sistematis. Infrastruktur yang dibangun pun diprediksi tidak sesuai RAB, berpotensi merugikan masyarakat.
Para petani hanya bisa menjadi penerima manfaat dan merasa dirugikan karena aspirator mengambil potongan besar sebelum proyek dilaksanakan. Hal ini membuat proyek yang seharusnya menjadi harapan peningkatan irigasi berubah menjadi sumber ketakutan dan kerugian.
LP3-NKRI menyerukan agar aparat hukum segera turun tangan. Tim menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas wajib ditegakkan agar dana publik tidak disalahgunakan.
Meski begitu, LP3-NKRI tetap berharap proyek P3TGAI dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Karang Rejo jika pengelolaan anggaran dan pelaksanaan diawasi dengan ketat.
Posting Komentar