Trenggalek, 16 September 2025 / journalaktualnews.online - Sejumlah siswa SMKN 1 Trenggalek mengajukan permohonan audiensi kepada pihak sekolah terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dinilai tidak transparan. Isu ini mencuat setelah adanya keluhan dari sejumlah siswa dan orang tua terkait berbagai biaya yang dibebankan kepada siswa.
Menurut perwakilan siswa yang enggan disebutkan namanya, pungutan tersebut meliputi berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Seni Budaya, Olahraga, PMR, KIR, dan PIK-R. Selain itu, siswa juga mengeluhkan biaya kunjungan industri dan persiapan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang dianggap memberatkan.
"Kami merasa terbebani dengan berbagai pungutan ini. Apalagi, tidak semua siswa berasal dari keluarga yang mampu," ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Para siswa berharap audiensi ini dapat menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi dan mendapatkan penjelasan yang transparan dari pihak sekolah terkait penggunaan Dana BOS dan dasar hukum dari setiap pungutan yang dilakukan. Mereka juga berharap ada solusi yang adil dan tidak memberatkan siswa.
Menanggapi hal ini, Kepala SMKN 1 Trenggalek, [Nama Kepala Sekolah], belum memberikan keterangan resmi. Namun, pihak sekolah berjanji akan segera menindaklanjuti permohonan audiensi tersebut dan melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan keuangan sekolah.
Kasus ini menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat Trenggalek. Para pemerhati pendidikan berharap pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat turun tangan untuk menginvestigasi dugaan pungli di SMKN 1 Trenggalek dan memastikan pengelolaan Dana BOS dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Posting Komentar