Proyek Irigasi Padangan Diduga Bermasalah, Campuran Semen Melenceng, Dana Rp195 Juta Ikut Raib?

 

Kediri journalaktualnews.online – Warga Desa Padangan kini gundah. Program P3TGAI yang seharusnya menjadi solusi ketahanan pangan justru menyeret desa mereka ke pusaran dugaan korupsi. Audit lapangan mengungkap penggunaan campuran semen dan pasir yang tidak sesuai standar.

BBWS Jawa Timur mengatur campuran material dengan komposisi 4 banding 1. Namun, investigasi menemukan fakta lain: komposisi 6 banding 1 digunakan, disertai batu kali campuran yang lebih murah. Kualitas irigasi pun dipertanyakan karena rawan hancur sebelum waktunya.

Selain itu, pengakuan Ketua HIPPA, Suroto, menghebohkan publik. Ia mengakui adanya “setoran” sebesar Rp20 juta kepada pihak aspirator dari bantuan total Rp195 juta. Dugaan ini semakin memperkeruh citra pengelolaan proyek di pedesaan.

Lebih mengejutkan lagi, kades Padangan justru absen ketika diminta klarifikasi. Dua kali didatangi tim investigasi, ia tak pernah ditemui, sementara pejabat desa lain enggan menjawab persoalan teknis. Masyarakat menilai ada indikasi pembiaran.

Masalah juga muncul pada administrasi pekerja. Proses absensi dinilai tidak transparan, bahkan ada dugaan manipulasi yang sudah keluar dari ketentuan BBWS. Ini memperkuat sinyal adanya pelanggaran sistematis.

Publik kini mendesak agar aparat hukum segera turun tangan. LP3-NKRI memastikan mereka tidak akan berhenti mengawal kasus ini hingga benar-benar tuntas, demi mencegah bocornya dana program ketahanan pangan yang vital.

(red.FR)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama